Waduw....Banyak Warga Indonesia Jadi Tentara Malaysia

Temuan Komisi I DPR perihal pencaplokan wilayah di Dusun Tanjung Datu dan Camar Bulan di Kalimantan Barat oleh Malaysia bukan omong kosong. Hakim konstitusi Akil Mochtar percaya terhadap adanya pencaplokan daerah perbatasan yang membuat wilayah seluas 1.495 hektare di darat dan 80 ribu hektare luas wilayah laut Indonesia hilang.
Bahkan, Akil mengungkap, pencaplokan itu disadari penuh oleh 1.883 warga atau 493 kepala keluarga Dusun Tanjung Datu dan Camar Bulan. Sebagai orang kelahiran Putusibau - berada di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat atau sekitar 814 kilometer dari ibu kota Kalimantan Barat, Pontianak - masyarakat mengetahui pemerintah Malaysia melakukan pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia. "Program ini disambut warga Indonesia di sana sebab selama ini mereka lebih merasa diperhatikan oleh Malaysia," kata Akil kepada Republika, Rabu (12/10).

Karena sering bepergian ke Serawak, Akil mengungkap, tidak jarang warga Indonesia menjadi Polis Diraja Malaysia atau Tentara Diraja Malaysia. Meski begitu, mereka tidak pindah kewarganegaraan dan akhirnya bebas keluar masuk Indonesia-Malaysia.

Ketika mencapai batas pensiun di umur 48 tahun, kata Akil, banyak aparat Malaysia itu kembali ke tempat kelahirannya di daerah perbatasan Indonesia. "Ini bukan hal baru bagi warga perbatasan. Semuanya tahu soal ini. Karena nasionalisme tanpa pembangunan, itu omong kosong," ujar Akil.
READ MORE - Waduw....Banyak Warga Indonesia Jadi Tentara Malaysia

Warga Nepal Ramai-Ramai Konsumsi Macan Tutul

Ingin Sehat , Sebanyak 15 warga desa Nepal, termasuk anak lelaki yang berusia 14 tahun, telah ditangkap karena mereka makan macan tutul sebab mereka percaya daging hewan itu dapat menjaga tubuh mereka dari penyakit encok, kata seorang pejabat Rabu.
Kelompok itu mengatakan mereka menemukan macan tutul yang sudah mati di dekat satu kuil tak jauh dari desa mereka, yang berjarak 90 menit berjalan kaki dari jalan terdekat di pegunungan Mahabharat di Nepal barat, kata pejabat kehutanan Hari Paudel kepada AFP.
"Mereka dituduh memakan daging hewan yang terancam punah. Hukum mengharuskan mereka memberitahu kantor kehutanan wilayah ketika mereka menemukan hewan yang hidup atau mati," kata pejabat itu sebagaimana dikutip AFP, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu malam.
"Seorang warga desa menderita encok dan ia percaya ia akan sembuh dengan memakan daging macan tutul. Warga desa lain menduga daging tersebut bisa digunakan sebagai pencegahan," katanya.
Encok, penyakit nyeri sendi, adalah satu bentuk radang yang disebabkan oleh penimbunan asam di dalam darah dan mengakibatkan peradangan.
"Kami memakan macan tutul mati yang kami temukan di dekat desa karena percaya itu adalah obat berbagai macam penyakit. Kami sepenuhnya tak tahu mengenai aspek hukumnya," kata salah seorang tertuduh sebagaimana dikutip oleh Kathmandu Post.
Macan tutul yang ditemukan oleh warga desa Nepal itu diklasifikasikan oleh Uni Internasional bagi Pelestarian Alam sebagai "hampir terancam".
Warga desa tersebut, yang ditangkap pada Ahad (25/9), menghadapi ancaman denda sampai 10.000 rupee (130 dolar AS) dan hukuman penjara dua tahun jika dinyatakan terbukti bersalah, kata Paudel.
Para tertuduh itu ditahapn setelah gagal menyetor jaminan di Pyuthan, kabupaten bukti yang berada 250 kilometer di sebelah barat ibu kota, Kathmandu.
Kebanyakan macan tutul yang ditemukan di Nepal berada di dataran rendah di Terai di bagian selatan negeri tersebut dan di wilayah bukit berhutan. (Uu.C003) / AntaraNews.com
READ MORE - Warga Nepal Ramai-Ramai Konsumsi Macan Tutul

Bisnis Online yang LUAAAR BiAsA....

READ MORE - Bisnis Online yang LUAAAR BiAsA....

Rekaman CCTV Pelaku Bom Gereja GBIS Kepunton Solo

Menjelang peristiwa ledakan di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton Solo, Jawa Tengah, tersangka pelaku bom bunuh diri sempat berdiri agak lama di pintu utama gereja. Ia mengamati situasi dan keadaan dalam gereja. Peristiwa terjadi sebelum pelaku keluar dan bom meledak. Demikian fakta yang mengemuka melalui rekaman kamera pengawas (CCTV), Rabu (28/9).

Kamera merekam aktivitas pelaku saat itu usai kebaktian kedua sekitar jam 10.55 WIB. Beberapa jemaat terlihat menuju pintu utama gereja. Saat beraksi pelaku menggunakan topi hitam, berkacamata, dan menenteng sebuah tas kecil di perut. Pelaku terlihat datang dari arah dalam gereja.


Sebanyak satu orang tewas dan belasan lainnya terluka dalam ledakan di GBIS Kepunton Solo. Ahmad Urip alias Ahmad Yusefa Hayat juga diketahui adalah orang yang mengantar pelaku bom Cirebon, Muhammad Syarief di Masjid Adz-Zikro, Kompleks Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, April 2011 silam.
READ MORE - Rekaman CCTV Pelaku Bom Gereja GBIS Kepunton Solo